Masjid Cipto Mulyo


Kemarin, Minggu, 3 Januari 2016 Kami berempat mencoba untuk mengeksplorasi Pengging, meski daerah Pengging ini terletak tidak jauh dari Markas Besar kami (Halah...) di Penjalinan, kami belum sempat mengeksplorasi dan mengekspos apa saja yang ada di Pengging.

Siapa warga Boyolali yang tidak kenal Pengging? Jika masih ada yang belum mengenal, mungkin saya bilang keterlaluan, hahaha... Siapa yang tidak mengenal Pengging karena Pengging disebut dalam legenda Candi Prambanan dimana Pengging adalah sebuah Kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Damar Maya berputrakan Bandung Bondowoso yang gagah perkasa dan sakti. 

Bagi para penganut Kejawen, tentu saja Pengging dikenal karena banyak mencetak Orang-orang Sakti seperti Ki Kebo Kenanga, Ki Ageng Pengging Sepuh atau Handayaningrat/Andayaningrat, Ki Kebo Kanigara, dan lain sebagainya, bahkan Pengging adalah Cikal Bakal adanya Kerajaan Pajang yang notabene Mas Karebet atau lebih dikenal sebagai Jaka Tingkir yang setelah berguru kepada manusia sakti seperti Sunan Kalijaga dan Ki Ageng Sela,  kemudian mendirikan Kerajaan Pajang dengan gelar Adiwijaya adalah Putra dari Ki Ageng Pengging atau Ki Kebo Kenanga yang merupakan murid dari Syeh SIti Jenar.

Baca juga: Balon Gate

Jika Pajang adalah Cikal Bakal Mataram dan kemudian menjadi Surakarta dan Yogyakarta, maka tidak heran jika Paku Buwana X (PB X) mendirikan masjid Cipto Mulyo di Pengging pada hari Selasa Pon, 14 Jumadilakhir 1838 Je, selain karena Umbul Pengging adalah tempat bersantai PB X tentu saja Pengging adalah Sesepuh dari Kasunanan Surakarta (mungkin... Hehehe...) Jadi, masjid Cipto Mulyo ini merupakan peninggalan PB X yang syarat akan sejarah.

Sebenarnya kami berempat, tapi sayalah yang di daulat untuk menuliskannya di Blog ini, tak jauh dari Masjid Cipto Mulyo ini terdapat makam Pujangga Jawa ternama, ialah Raden Ngabehi Yosodipuro (Yasadipura) Yang akan kami ekspose lagi nanti. Terletak di Kawasan Wisata Pengging Kecamatan Banyudono. Lokasi wisata ini dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum dengan jarak kurang lebih 1,5 km dari Jalan Raya Solo-Semarang. Dari pusat kota Boyolali, lokasi wisata ini berjarak kurang lebih 15 km. Ketika Wisata seperti ini dimana sejarah sangat kental, kenapa harus berwisata ke tempat lain? Selain murah meriah, kita bisa mengenal siapa leluhur kita... Hehehehe... Merdeka....!!!!

Dan berikut aksi jeprat-jepret kami : 

Masjid Cipto Mulyo

Ervyn Raven

Kontributor Explore Boyolali, segala yang berhubungan mengenai lisensi, tautan dan sebagainya sepenuhnya telah kami sertakan.

2 comments:

  1. yang paling unik dari masjid ini sebenarnya adalah mustakanya (puncak dari atap masjidnya) yang merupakan perpaduan corak eropa dan berpostur tinggi tidak seperti mustaka-mustaka lainnya. mustakanya pun juga merupakan penunjuk angin seperti yang ada di gereja-gereja.
    Dan jangan lupa ke Pasar Candirejo, di tengahnya terdapat yang katanya Petilasan Mbah Candi yang berupa yoni

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, monggo mas Faiz kalau mau berkontribusi, kami persilahkan, soalnya kami lama tidak bisa mengexplore... Hehehe...

      Delete